You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
kebal obat tb
.
photo doc - Beritajakarta.id

20 Warga Jakbar Idap TBC MDR

DKI Jakarta masih menghadapi tantangan berat dalam kasus penyakit tuberkulosis (TB). Tantangan penanganan penyakit tuberkulosis menjadi kian berat seiring bertambahnya kasus tuberkolosis multi drugs resistant (TB MDR) atau pasien yang kebal terhadap obat. Khusus di wilayah Jakarta Barat, hingga saat ini tercatat ada 20 pasien pengidap TBD MDR.

Khusus kasus TB MDR atau pasien yang kebal terhadap obat, terjadi akibat penderita TB tidak disiplin meminum obat, sehingga tidak lagi mempan pada obat lini pertama maupun lini kedua

"Kita menghadapi masalah serius dengan kedua kasus TB tersebut. Untuk penanggulangannya harus dilakukan dengan baik. Khusus kasus TB MDR atau pasien yang kebal terhadap obat, terjadi akibat penderita TB tidak disiplin meminum obat, sehingga tidak lagi mempan pada obat lini pertama maupun lini kedua," kata Widyastuti, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Sabtu (13/9).

Widyastuti menjelaskan, pasien penderita TB disarankan untuk melakukan pengobatan minimal 6 bulan secara berkala dengan mengkonsumsi obat. Sementara jika sudah mengidap TB MDR, pasien diharuskan meminum obat selama dua tahun dengan biaya pengobatan mencapai Rp 200 juta.

97 Persen Puskesmas di Jakbar Pakai Obat Generik

"Ketika penderita TB tidak teratur melakukan pengobatan selama minimal 6 bulan, maka pasien akan mengalami TB MDR," kata Widyastuti.

Di Jakarta sendiri hanya Rumah Sakit Persahabatan di Rawamangun, Jakarta Timur yang bisa menangani penyakit TB MDR. "Untuk penanganan serta perawatan pasien hanya bisa di RS Persahabatan, minimal selama dua minggu dirawat," ujarnya.

Widyastuti mengungkapkan, pasien TB MDR selama delapan bulan akan mendapatkan pengobatan dengan disuntik dan meminum obat 15 butir setiap harinya. Konsumsi obat juga harus diakukan dihadapan petugas, sehingga penderita diharuskan datang ke RS setiap hari agar dapat dikontrol langsung.

"Penyakit ini merupakan penyakit menular yang sangat bahaya. Sebab satu orang yang positif menderita TB MDR dapat menularkan 10 hingga 11 orang di sekitarnya," tuturnya.

Karena itulah, kata Widyastuti, sebagai langkah pencegahan penularan TB MDR, Sudin Kesehatan Jakarta Barat bersama puskesmas rutin melakukan kunjungan ke tempat tinggal pasien untuk melakukan pengontrolan.

"Kami juga membentuk kaderisasi pengawas minum obat (PMO) untuk mengawasi si penderita dalam mengkonsumsi obat. PMO itu biasanya kami ambil dari keluarga terdekat, sebab jika dari petugas akan sulit untuk mengontrolnya," jelasnya.

Di sisi lain, ia mengimbau jika dalam keluarganya menderita batuk berkepanjangan, keringat dingin, berat badan menurun karena nafsu makan berkurang dan demam di malam hari, agar segera memeriksakannya ke klinik atau rumah sakit terdekat. "Biasanya batuk lebih dari dua hingga tiga  minggu. Tapi penanganan awal bisa mengurangi resiko terjadinya penyakit TB, yang nantinya akan berlanjut pada TB MDR," pungkasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Rintik Hujan Diprediksi Basahi Jaksel dan Jaktim di Malam Hari

    access_time30-10-2024 remove_red_eye1139 personTiyo Surya Sakti
  2. Pemprov DKI Adakan Rakor Pilkada Ramah Anak

    access_time29-10-2024 remove_red_eye1097 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. KUA-PPAS APBD Tahun Anggaran 2025 Disepakati Sebesar Rp 91,1 Triliun

    access_time28-10-2024 remove_red_eye988 personDessy Suciati
  4. DPRD-Kanwil Kemenag DKI Bahas Sekolah Madrasah Gratis

    access_time29-10-2024 remove_red_eye962 personDessy Suciati
  5. Posko Bersama Pilkada Jakarta di Kepulauan Seribu Resmi Beroperasi

    access_time27-10-2024 remove_red_eye891 personBudhi Firmansyah Surapati